Rabu, 05 Juni 2013

Perbanyakan Pisang Mas Melalui Sistem Mati Meristem

 

Pisang mas merupakan komoditas yang menguntungkan untuk dikembangan untuk menunjuang ekonomi keluarga petani. Pemasaran yang mudah dan harganya yang tinggi merupakan daya tarik pembudidayaan komoditas ini.
Didesa Sukodono,Srimulyo dan Baturetno Kecamatan Dampit Kabupaten Malang, budidaya pisang mas sangat diminati masyarakat dan terbukti dapat menagngkat ekonomi. Umumnya terdapat 2 macam pola budidaya pisang mas di msyarakat, yaitu tumpang sari dengan tanaman kopi dan di pekarangan. Pada pembudidayaan tumpang sari di kebun kopi pisang mas mempunyai manfaat ganda, sebagai pohon naungan sekaligus hasilnya bisa dijual.
Seiring dengan permintaan pasar yang semakin membesar, masyarakat memerlukan penyediaan bibit pisang yang semakin banyak, Penyediaan bibit dengan cara pemisahaan anakan seperti yang umumnya dilakukan masayarakat sudah tidak memadai lagi disebabkan jumlah bibit yang disediakan kurang, mutu tidak terjamin, dan rentan terhadap serangan penyakit.
Maka perlu dicari implementasi Teknologi penyediaan bibit yang efektif. Di daerah Dampit Kabupaten Malang, telah dicoba sistim mati meristim berhasil mengatasi persoalan tersebut. Dicoba dan di laksanakan sejak tahun 2010 sampai sekarang metode mati meristem ini terbukti mampu menyediakan bibit dengan cepat, mutu terjamin dan bebas penyakit.

ANALISIS BUDIDAYA TANAMAN KOPI
PENDAHULUAN

Tanaman Kopi merupakan tanaman yang sangat familiar di lahan pekarangan penduduk pedesaan di Indonesia. Jika potensi dahsyat ini bisa kita manfaatkan tidaklah sulit untuk menjadikan komoditi ini menjadi andalan di sektor perkebunan. Hanya butuh sedikit sentuhan teknis budidaya yang
tepat, niscaya harapan kita optimis menjadi kenyataan.

PT. Natural Nusantara berusaha mewujudkan harapan bersama tersebut dengan paket panduan teknis dan produk tanpa melupakan Aspek K-3 yaitu kuantitas, kualitas dan kelestarian yang kini menjadi salah satu syarat persaingan di era globalisasi.

1. PERSIAPAN LAHAN 
- Untuk tanah pegunungan/miring buat teras.
- Kurangi/tambah pohon pelindung yang cepat tumbuh kira-kira 1:4 hingga 1: 8 dari jumlah tanaman kopi.
- Siapkan pupuk kandang matang sebanyak 25-50 kg, sebarkan Natural GLIO, diamkan satu minggu dan buat lobang tanam 60 x 60, atau 75 x 75 cm dengan jarak tanam 2,5x2,5 hingga 2,75 x 2,75 m minimal 2 bulan sebelum tanam

2. PEMBIBITAN
- Siapkan biji yang berkualitas dari pohon yang telah diketahui produksinya biasanya dari penangkar benih terpercaya.
- Buat kotak atau bumbunan tanah untuk persemaian dengan tebal lapisan pasir sekitar 5 cm.
- Buat pelindung dengan pelepah atau paranet dengan pengurangan bertahap jika bibit telah tumbuh
- Siram bibitan dengan rutin dengan melihat kebasahan tanah
- Bibit akan berkecambah kurang lebih 1 bulan, pilih bibit yang sehat dan lakukan pemindahan ke polibag dengan hati2 agar akar tidak putus pada umur bibit 2 -3 bulan sejak awal pembibitan
- Tambahkan pupuk NPK sebagai pupuk dasar (lihat tabel) hingga umur 12 bulan
- Siramkan SUPERNASA dosis 1 sendok makan per 10 liter air, ambil 250 ml per pohon dari larutan tersebut
- Setelah bibit umur 4 bulan semprotkan 2 tutup POC NASA per tangki sebulan sekali hingga umur bibit 7-9 bulan dan siap tanam

Tabel Dosis Pupuk Untuk Bibit Kopi


Umur (bln)
gr/m2
Urea
SP-36
KCl
3
10
5
5
5
20
10
10
7
30
15
15
9
40
20
20
12
50
25
25


Catatan : Jenis dan dosis pupuk bisa sesuai dengan anjuran dinas pertanian setempat. Perhatikan kelembapan tanah agar bibit tidak terkena serangan karat daun.



3. PENANAMAN 

- Masukkan pupuk kandang dengan campuran tanah bagian atas saat penanaman bibit.
- Usahakan saat tanam sudah memasuki musim hujan.
- Lakukan penyiraman tanah setelah tanam
- Hindarkan resiko kematian tanaman baru dari gangguan ternak.


4. PENYULAMAN

- Lakukan penyulaman segera jika tanaman mati atau gejala pertumbuhannya tidak normal.
- Penyulaman dilakukan awal musim hujan


5. PENYIRAMAN

Lakukan penyiraman jika tanah kering atau musim kemarau


6. PEMUPUKAN

- Pemupukan NPK diberikan dua kali setahun, yaitu awal dan akhir musim hujan.
- Setelah pemupukan sebaiknya disiram.


Jenis dan Dosis Pupuk Makro sesuai table.


Tahun
gr/pohon/tahun
Urea
SP-36
KCl
1
2 x 252 x 252 x 20
2
2 x 502 x 502 x 40
3
2 x 752 x 702 x 40
4
2 x 1002 x 902 x 40
5 - 10
2 x 1502 x 1302 x 60
> 10
2 x 2002 x 1752 x 80


Catatan : Jenis dan Dosis pupuk sesuai dengan jenis tanah atau rekomendasi dinas pertaniam setempat


Cara pemupukan dibuat lubang kecil mengelilingi tanaman sejauh ¾ lebar tajuk, pupuk dimasukan dan ditutup tanah.
Akan lebih baik ditambah pupuk organik SUPERNASA dosis 1 botol untuk ± 200 tanaman . 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon atau siram atau kocorkan SUPERNASA 1 sendok makan per 10 liter air setiap 3-6 bulan sekali.

Semprotkan POC NASA 3-4 tutup + HORMONIK 1-2 tutup per tangki setiap 1 bulan sekali



7. PEMANGKASAN

Lakukan pemangkasan rutin setelah berakhirnya masa panen (pangkas berat) untuk mengatur bentuk pertumbuhan, mengurangi cabang tunas air (wiwilan), mengurangi penguapan dan bertujuan agar terbentuk bunga, serta perbaikan bagian tanaman yang rusak.
Pemangkasan pada awal atau akhir musim hujan setelah pemupukan


8. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT



A. H A M A

1. Bubuk buah kopi (Stephanoderes hampei) serangan di penyimpanan buah maupun saat masih di kebun . Pencegahan dengan PESTONA atau BVR secara bergantian
2. Penggerek cabang coklat dan hitam (Cylobarus morigerus dan Compactus ) menyerang ranting dan cabang. Pencegahan dengan PESTONA.
3. Kutu dompolan (Pseudococcus citri) menyerang kuncup bunga, buah muda, ranting dan daun muda, pencegahan gunakan PESTONA, BVR atau PENTANA.+ AERO 810 secara bergantian


B. PENYAKIT

1. Penyakit karat daun disebabkan oleh Hemileia vastatrix , preventif semprotkan Natural GLIO
2. Penyakit Jamur Upas disebabkan oleh Corticium salmonicolor : Kurangi kelembaban , kerok dan preventif oleskan batang/ranting dengan Natural GLIO + POC NASA
3. Penyakit akar hitam penyebab Rosellina bunodes dan R. arcuata. Ditandai dengan daun kuning, layu, menggantung dan gugur. preventif dengan Natural GLIO
4. Penyakit akar coklat penyebabnya : Fomes lamaoensis atau Phellinus lamaoensis preventif dengan Natural GLIO
5. Penyakit bercak coklat pada daun oleh Cercospora cafeicola Berk et Cooke pencegahan dengan Natural GLIO
6. Penyakit mati ujung pada ranting.Penyebabnya Rhizoctonia .Preventif gunakan Natural GLIO.


Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki.


9. P A N E N

Kopi akan berproduksi mulai umur 2,5 tahun jika dirawat dengan baik dan buah telah menunjukkan warna merah yang meliputi sebagian besar tanaman, dan dilakukan bertahap sesuai dengan masa kemasakan buah.


10. PENGOLAHAN HASIL

Agar dipersiapkan terlebih dahulu tempat penjemuran, pengupasan kulit dan juga penyimpanan hasil panen agar tidak rusak akibat hama pasca panen. Buah panenan harus segera diproses maksimal 20 jam setelah petik untuk mendapatkan hasil yang baik.


Penyebab Kerusakan Kopi Beras :

1. Biji keriput : asal buah masih muda
2. Biji berlubang :kopi terserang bubuk
3. Biji kemerahan : Kurang bersih mencucinya
4. Biji pecah : mesin pengupas kurang sempurna, berasal dari buah yang terserang bubuk, pada saat pengupasan dengan mesin kopi terlalu kering.
5. Biji pecah diikuti oleh perubahan warna: mesin penguap dan pemisah kulit dengan biji kurang sempurna, fermentasi pada pengolahan basah kurang sempurna.
6. Biji belang : pengeringan tidak sempurna, terlalu lama disimpan , suhu penyimpanan terlalu lembab.
7. Biji Pucat : terlalu lama disimpan di tempat lembab
8. Biji berkulit ari : Pengeringan tidak sempurna atau terlalu lama, pada pengeringan buatan suhu awal terlalu rendah.
9. Biji berwarna kelabu hitam : pada pengeringan buatan suhunya terlalu tinggi.
10. Noda-noda cokelat hitam : pada pengeringan buatan, kopi tidak sering diaduk/dibolak-balik.

Cara Budidaya Tebu 

Menurut Bidang Usaha Pertanian Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Malang, Total luas lahan tebu di Kabupaten Malang mencapai lebih dari 42.000 hektare meliputi wilayah Gondanglegi, Pagelaran, Bululawang, Pakisaji, Turen, Dampit, dan Kepanjen.

1. Memilih Tanah
Tebu merupakan jenis tanaman perdu, yang termasuk dalam golongan rumput-rumputan dengan nama lain Saccharum officinarum. Tanah yang paling cocok untuk jenis tanaman perdu adalah daerah dataran yang tingginya kurang dari 500 meter di atas permukaan laut. Serta, mempunyai curah hujan tidak kurang dari 2000 mm per tahunnya. Lebih baik lagi kalau dipadu dengan keadaan iklim yang bergantian antara kemarau dan penghujan. Jadi tanah yang cocok untuk budidaya tanam tebu adalah tanah yang memiliki sifat kering-kering basah.

2. Pengolahan Tanah
Setelah kita mendapatkan tanah yang cocok untuk menananam tebu maka kita mulai pengolahan dengan membuat parit keliling. Parit ini biasanya dibuat kira-kira 1,3 mdari tepi, karena kita harus memperhitungkan tempat buat pembuangan tanah yang kita gali.

Lebar yang ideal untuk parit keliling sekitar 70 cm dengan kedalaman 70 cm juga, hal ini penting untuk keluar masuknya air. Setelah selesai pparit keliling, seterusnya kita buat parit malang yang panjangnya 100 meter. Jarak antara parit malang yang satu dengan yang lain 10 meter. Dengan demikian setiap kotak yang kita buat ini akan memakan luas tanah 1000 meter persegi. 

Kalau lebar dan dalam parit malang itu 50 cm, maka lebar dan dalam parut mujur 70 cm. ketika membuat parit malang dan mujur tanah hasil galian kita buang selang-seling di sisi kiri dan kanan supaya tidak menghalangi saat membuat “jegongan” (galian tanah) untuk menanam bibit.

 Kemudian setelah parit malang, parit mujur, dan parit keliling semuanya telah jadi, selanjutnya membuat lubang-lubang untuk yang akan kita masuki bibit.
Pembagian yang paling ideal untuk membuat lubang dan parit malang yang panjangnya 100 meter adalah sebagai berikut :

•    Parit mujur 1 x 70 cm                                    = 70 cm
•    Jalan dan pembuangan galian 1 x 130 cm     = 130 cm
•    Lubang tanam 100 x 40 cm                            = 4.000 cm
•    Galengan 100 x 58 cm                                   = 5.800cm

Dan kedalaman lubang tanam untuk tanaman adalah 35 cm. waktu pengolahan tanah yyang tepat adalah saat musim panas yaitu antara bulan April, Mei, dan awal Juni. Dengan demikian apabila ada tanah bekas sawah yang akan ditanami tebu, sisa air bekat tanaman ppai bisa dikeringkan dahulu.
Apabila tanah yang akan kita Tanami tebu bekas padi, maka tanah harus di cangkul dan dibalik agar zat asamnya mengurang, biarkan tanah yang sudah kita balik selama satu bulan.

3. Bibit dan Penanaman
Mengingat tanaman tebu ini termasuk tanaman musiman, dan adanya factor umur tebu yang rata-rata 12 bulan, maka untuk masa tanamnya pun harus memdapat perhatian yang serieus karena tebu bukan berdiri sendiri. Maksudnya ialah sebagai bahan utama pembuatan gula, dan gula ini hubungannya yang sangat erat dengan pabrik gula.

Dengan demikian kita harus memperhitungkan masa-masa pabrik gula itu sendiri kapan mulai gilingnya. Kalau kita tidak memperhitungkan factor tersebut, bisa jadi keadaan kita  menjadi repot. Karena waktu yang tepat adalah ketika kita masuk waktu panen pabrik masuk waktu penggilingan, maka hasil tanaman kita bisa dapat menghasilkan uang.

4. Pengembangbiakan
Untuk mengembangbiakan tanaman tebu ada dua macam cara. yang pertama adalah cara generative, khusus untuk mencari bibit-bibit unggul yang nantinya bisa dipakai untuk mendapatkan jenis tebu baru yang mempunyai kadar gula lebih tinggi. Kemudian cara berikutnya ialah cara vegetative untuk mendapatkan bibit-bibit yang kita perlukan untuk ditanam.

•    Generative
Dengan cara mengawinkan bunga tebu secara silang, dan kemudian menanam biji dari hasil perkawinan silang tersebut. Perkawinan jenis unggul akan menghasilkan jenis tebu baru yang unggul.

•    Vegetative
Dilakukan dengan penyetekan. Caranya dengan mengumpulkan pucuk-pucuk pohon tebu kurang lebih 3-4 ruas, kemudian bdaun-daun yang menutupi ruas-ruas tersebut kita hilangkan. Karena pucuk ini biasanya masih tertutup daun dan masih agak muda, untuk menghilangkan atau mencegah adanya  hama yang nantinya menyerang, sebelum kita tanam kita harus member racun anti hama. Untuk bibit-bibit seperti ini sering dipakai trusi yang dioles-oleskan pada batang tebu yang akan ditanam sebagai bibit.

•    Bibit Stek Pucuk
Yang  dimaksudkan dengan bibit stek pucuk ini adalah bibit yamg kita ambil dari pucuk tebangan tebu. Panjang pucuk yang kita ambil itu kurang lebih 3 ruas. Kemudian buang daun-daun yang menempel pada ruas-ruas tersebut. Biasanya  dari bibit-bibit macam ini akan didapat dua atau tiga mata.

Setelah kita mendapatkan bibit-bibit yang kita perlukan, maka cara penanamannya haruslah ditidurkan dengan sedikit menimbuninya dengan tanah, sedangkan letak tunas harus disusun disebelah kiri dan kanan.

Sebelum kita meletakan bibit-bibit ini, kita telah siap membuat lubang (cemplong), dan lubang-lubang ini sebelum ditanami bibit terlebih dahulu harus diklantang/dikeringkan dengan maksud supaya tanah menjadi masak/ndayung. Hal itu penting untuk menmghilangkan /mengurangi keasaman. Tebu akan tumbuh dengan baik apabila tanah tidak terlalu asam atau pH nya antara 6,4 ke atas.

Bila lubang/cemplongan situ telah berumput, maka harus dibersihkan atau disiangi. Tanah dari guludan mulai kita turunkan keddalam lubang tanaman yang sudah kita beri sedikit air. Lubang itu dalamnya lebih kurang 35 cm. setelah sehari semalam barulah bibit kita tanam.

•    Bibit Rayungan

Bibit rayungan adalah bibit tebu yang telah tumbuh. Sedangkan untuk bibit-bibit yang telah tumbuh ini yang paling baik adalah bibit-bbibit yang yang bermata 2 dan 3. Kemudian bila ada bibit yang matanya hanya satu, maka sebaiknya di  sampingnya haruslah kita tambah lagi dengan bibit bermata 1 atau 2.

5. Cara yang baik untuk menanam bibit ini adalah sebagai berikut:
Dari pinggir 1,30 m. Lebar parit keliling 0,70 m, dengan dalam juga 0,70 m. Panjang parit malang 100 m, lebar 0,50 m, demikian juga dengan kedalamannya 0,50 m. Kemudian lebar parit mujur 0,70 m, dengan dalasm 0,70 m. Dengan demikian, maka setiap kotakan ini luasnya 0,10 Ha dengan perincian 100 x 10 m² = 1.000 m². Kemudian untuk parit yang malang itu dengan panjang 100 m kita bagi lagi sebagai berikut:
  • Untuk membuat parit 1 x 0,70 m = 0,70 m.
  • Jalan dan  tempat pembuangan tanah dari hasil galian membuat parit tersebut kita ambil 1,30 m.
  • Tempat guludan/galengan 0,58 x 100 m = 58 m.
  • Seperti juga jenis bibit yang lain-lain, lubang tanaman kita buat dalamnya 0,35 m.
  • Dengan demikian pada setiap lubang yang panjangnya 10 m ini memerlukan 20 bibit, dan tentu saja masih ditambah dengan dengan bibit sumpingan untuk cadangan sebagai penyulam kalau ada bibit yang tidak baik.
  • Bibit Bonggol
  • Bibit ini kita ambil daribbagian bawah tebu yang habis ditebang. Biasanya berupa batang yang masih  terpendam di dalam tanah, untuk bibit bonggol ini, biasanya mempunyai mata 2 atau 3, cara  penanaman bibit jenis ini dilakukan dengan agak miring sedikit.
Waktu Tanam Setelah kita mempunyai bibit-bibit dan akan turun tanam, maka sebaiknya kita mulai mengatur waktunya. Dengan demikian dapatlah kita perhitungkan bahwa masaknya tebu dalam kondisi prima dengan rendemen tinggi tepat dengan timing masa giling dari pabrik gula.

Budidaya Salak Madu
Pasokan Air Cukup, Bersiaplah Memanen Manis Madu Salak


Di Kabupaten Malang terdapat dua jenis salak yang dibudidayakan secara intensif yaitu salak Swaru dan salak Pondoh. Salak pondoh sangat menarik untuk dikaji secara finansial karena sudah mulai banyak yang membudidayakannya terutama di Desa Sukodono Kecamatan Dampit Kabupaten Malang.
 
Banyak petani tertarik membudidayakan salak madu. Selain harganya lebih mahal dari salak lainnya, budidaya salak madu juga tidak terlalu sulit. Asal ditanam di daerah dataran tinggi dan banyak mendapatkan air, salak ini dijamin memiliki buah yang lebat. Dua tahun setelah tanam sudah bisa panen.

SALAK madu termasuk jenis salak unggul dengan ukuran lebih besar dan rasa yang lebih manis. Karena kelebihannya itu harga salak madu lebih mahal dibandingkan salak lainnya, termasuk salak pondoh. Makanya, banyak petard melirik varietas baru dari buah salak ini.

Apalagi, budidaya salak madu ini tidak begitu sulit Menurut Homsinum, salah seorang petani salak pondoh asal Yogyakarta, salak madu bisa dikembangbiakkan dengan cara mencangkok dari induk pohon salak madu.

Menurutnya, budidaya salak madu dengan cara mencangkok lebih baik ketimbang budidaya dari bui. Dengan mencangkok dari pohon induknya, maka hasil buah salak madu sama dengan hasil buah induknya.

Menurut Homsinum, salak madu cocok ditanam di daerah pegunungan yang lembab. Dengan banyak mendapatkan air, salak ini akan memiliki buah lebihlebat

Pencangkokan salak madu dapat dilakukan pada tunas baru yang muncul dari pohon induk. Butuh waktu selama empat bulan setelah dicang-kok baru muncul tunas. Lalu tunas tersebut dipotong dan dimasukkan dalam polybag selama dua bulan sebelum ditanam di tanah.

Selama di polibeg akan terlihat bibit yang memiliki akar kuat dan bisa menjadi bibit unggul. Sementara bibit yang akarnya lemah akan mati. "Biasanya 90% bibit bertahan dan sisanya mati," jelas Homsinum.Selama masa pembibitan di polybag, sebaiknya perlu diberikan pupuk kandang supaya bisa bertumbuh dengan cepat. Setelah dua bulan, petani dapat memindahkan salak madu dari polybag di Lahan dengan jarak tanam sejauh 1,5 meter.

Sebaiknya, salak madu mendapatkan sinar matahari yang cukup dan disiram tiga kali dalam seminggu. Dua tahun setelah ditanam, salak madu sudah bisa mulai panen. Dalam satu tangkai bisa menghasilkan hingga dua kilogram buah salak.

Biasanya sejak menghasilkan bunga sampai matang, membutuhkan waktu selama enam bulan.  Mansur Manshuri, petani dan pembibit salak madu , lainnya menambahkan, salak madu cocok ditanam di lahan dengan ketinggian 400 meter - 600 meter di atas permukaan laut Adapun jarak tanam ideal salak madu 2,5 meter.

Dengan jarak itu, setiap pohon bisa menghasilkan buah hingga 5 kg. Sementara di lahan yang luasnya 1.000 meter persegi, sebaiknya ditempatkan minimal lima orang yang tugasnya mengawasi secara rutin perkembangan tanaman, seperti pemberian pupuk kandang, pengairan dan penyiangan.

Salak madu sangat baik ditanam di musim kemarau. Sebab, risiko terserang hama dan penyakit lainnya lebih rendah. "Tapi pastikan tetap mendapat pasokan air yang cukup," ujarnya 

Pisang Mas Kirana di Kabupaten Dampit, Kabupaten Malang
Terdapat tiga kabupaten yakni Lumajang, Malang dan Banyuwangi yang  memiliki potensi untuk dijadikan wilayah pengembangan baru, khususnya varietas Mas Kirana. Kabupaten lain yang memiliki potensi sebagai sentra pisang di dataran rendah sampai dengan medium belum mampu menyediakan benih yang bermutu seperti di Kabupaten Trenggalek, Mojokerto, Madiun, Probolinggo, Pasuruan dll. Oleh sebab itu masih ada peluang untuk melakukan pengembangan teknologi perbenihan pisang spesifik lokasi dan menumbuhkan penangkar benih pisang.
Pisang Mas Kirana merupakan komoditas yang menguntungkan untuk dikembangkan terutama untuk menunjang ekonomi keluarga. Pemasaran yang mudah dan harganya yang tingi merupakan daya tarik pembudidayaan komoditas ini.
Di Desa Sukodono, Srimulyo, dan Baturetno, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, budidaya pisang Mas Kirana sangat diminati masyarakat dan dapat mengangkat ekonomi. Pada pembudidayaan pisang mas tumpang sari dengan tanaman kopi dapat bermanfaat ganda, yaitu sebagai pohon naungan sekaligus hasilnya dapat dijual. Harga jual satu tandan pisang Mas Kirana di kabipaten Dampit adalah Rp 50.000,- – Rp 60.000,- per tandan (satu tandan = 10 sisir)
Balai Pengkajian Jawa Timur memperkenalkan dan menerapkan teknologi mati meristem dan belah bonggol kepada petani untuk pembibitan pisang.Mas Kirana   di Kabupaten Dampit. Tahap – tahap pelaksanan pembibitan pisang Mas Kirana dengan dengan teknologi mati meristem dan belah bonggol.
Budidaya pisang Mas Kirana di Kecamatan Dampit ditanam pada ketinggian 600 – 1.00 mdpl; masa tanam yang baik adalah musim penghujan; sistem tanam monokultur jarak tanam yang baik 5 m x 3 m; umur sejak tanam sampai panen rata – rata 7 bulan; dari munculnua bunga (ontong) sampai petik panen adalah 36 – 42 hari tergantung ketinggian tempat dan kesuburan tanah; Pisang Mas Kirana yang dibudidayakan di Kabupaten  Dampit diperoleh dari berasal dari Kabupaten  Lumajang dan Solok.
Produksi benih adalah 1.000 nenih per bulan secara kontinyu dilaksanakan dengan menggunakan teknologi mati meristem, belah bonggol dan anakan. Untuk mengantisipasi kesulitan pemasaran baik benih pisang, kelompok tani Bumi Mulyo di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang akan mendaftarkan sebagai anggota jejaring Klinik Agribisnis TriMitra. Dengan menjadi anggota tersebut produk yang dihasilkan akan dipromosikan kepada konsumen melalui webbsite yang dimiliki oleh BPTP Jatim. Keanggotaan jejaring TriMitra tersebut saat ini sedang dalam proses, namun demikian untuk menjadi penangkar benih pisang haruslah terdaftar secara resmi di BPSBTPH dengan mengikuti prosedur pendaftaran dan produksi benih secara kontinyu.


CARA BUDIDAYA PISANG MAS KIRANA
Pisang yang ditanam masyarakat terutama yang di pekarangan dan tumpang sari biasanya sekedar ditanam, dibiarkan, saat panen dipetik hasilnya. Tentu saja hal ini sulit diharapkan menghasilkan pisang mas kualitas baik yang mempunyai harga tinggi di pasar. Pembudidayaan berikut ini sudah teruji dan dilakukan di kelompok-kelompok tani desa Sukodono dan Srimulyo Kec. Dampit Kab. Malang sebagai prosedur budidaya standar untuk menghasilkan pisang bermutu sangat baik (kualitas A dan B)


A. PENANAMAN
  1. Siapkan lubang tanam dengan diameter 50 X 50 X 50 cm
  2. Dibiarkan terbuka selama 2 minggu (untuk menghilangkan sisa-sisa racun dalam tanah dan memperbaiki sirkulasi udara)
  3. Diberi pupuk organik/bokashi 10-15 kg
  4. Bibit ditanam
B. PERAWATAN TANAMAN

1. Penjarangan Anakan
Dimaksudkan agar pertumbuhan tanaman optimum dan meminimalisir persaingan antar tanaman dalam memperoleh unsur hara, air, dan sinar matahari.
Anakan disisakan 2 pohon per tanaman, pilihlah anakan yang mempunyai penampilan paling baik

2. Pemupukan
Dengan penambahan 10-15 kg bokashi (pupuk organik) tiap tahun kebutuhan unsur hara tanaman pisang sudah tercukupi. Jika dilakukan penambahan pupuk, berilah hanya pupuk NPK sedikit saja. (Berdasar pengalaman penambahan pupuk urea , terutama yang kelebihan dosis akan menyebabkan tanaman menguning dan batangnya pecah-pecah karena kelebihan N).

3. Sanitasi Kebun
Bersihkan gulma dan serasah/daun-daun kering di seliling tanaman
Potong pelepah-pelepah yang mati atau sakit.
Sanitasi yang buruk akan menyebabkan tanaman mudah terserang penyakit. Disamping itu hindarkan saling bertukar alat (sabit, pisau, cangkul, dll) dengan kebun lain yang sudah tertular penyakit.

4. Pembrongsongan
Dimaksudkan untuk mengurangi intensitas serangan hama, menambah corak buah menjadi menarik, dan menambah berat buah per tandan. Pembrongsongan dilakukan saat ontong sudah menunduk sebelum bunga mekar. Brongsong pisang disarankan plastik warna biru. Berdasarkan pengalaman jika tidak terdapat plastik warna biru, brongsong karung atau kain dari bahan polyetilen sudah cukup memadai. Penggunaan plastik tembus pandang  tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan buah terbakar (jelek mutunya)

Profil
Kecamatan Dampit adalah salah satu dari 33 Kecamatan yang keberadannya sebagai berikut :
Kedudukan Geografis
Kecamatan Dampit secara geografis terletak di sebelah Tenggara 36 Km dari kota Malang, dengan batas-batas wilayah :
 Sebelah Utara                        : Kecamatan Wajak
 Sebelah Selatan                     : Kecamatan Sumbermanjing wetan
 Sebelah Timur                       : Kecamata Tirtoyudo
 Sebelah Barat                        : Kecamatan Turen.
Luas Wilayah
Luas wilayah Kecamatan Dampit 135,300 Km2, dengan rincian pemanfaatan sebagai berikut :
Luas Sawah                                                                         :1.476.33 Ha
Luas Tegalan / ladang dan pertanian lahan kering           :7.110,33 Ha
Pekebunan                                                                          :2.560,78 Ha
Hutan                                                                                   :337,23 Ha
Luas Tanah pemukiman dan pekarangan                         :1.627,18 Ha
Luas bangunan Industri                                                      :5.50 Ha
Tanah Lain-lain                                                                   :450,15 Ha
         Keadaan Daerah
Secara umum struktur tanah di wilayah Kecamatan Dampit merupakan jenis tanah pedsolik dengan topografi sebagaian merupakan daratan dan pegunungan dengan ketinggian 300 – 460 m di atas permukaan laut, dengan kemiringan kurang dari 40%. Curah hujan rata-rata 1.419 mm setiap tahun.
         Struktur wilayah administrasi
Secara administrative Kecamatan Dampit terdiri dari :
Kelurahan                              : 1
Desa                                       : 11
Dusun / Lingkungan              : 46
Rukun Warga (RW)              : 114
Rukun Tetangga (RT)           : 713
         PROFIL CAMAT DAMPIT
Nama                                      : Drs. Cholik, MM
Nip                                          : 19590503 198508 1 001
Pangkat /Golongan Ruang    : IV b / Pembina Tingkat I
Tempat /Tanggal Lahir          : Malang, 3 Mei 1959
Jenis Kelamin                        : laki-laki
Agama                                    : Islam
Alamat                                    : Jl. Tugu mulyo 32. Kelurahan Dampit Kecamatan Dampit
Status Pedidikan Akhir         : Strata 2 ESDM di Jogjakarta Tahun 2001